Sejumlah Situs Warisan Dunia Gletser UNESCO Terancam Dampak Pemanasan Globa
Kompat Online - Perubahan iklim saat ini sangat terasa. Mulai dari gelombang panas, banjir hingga cuaca ekstrem yang terjadi lebih sering. Dalam beberapa dekade, situasi bisa menjadi lebih suram jika pemerintah dan penduduk dunia tak mengambil tindakan.
gletser © Copyright (c) 2016 TEMPO.CO |
Salah satu dampaknya bisa mempengaruhi situs warisan dunia UNESCO. Sebuah laporan resmi baru-baru ini dari UNESCO menyoroti bahwa sepertiga dari semua gletser di situs warisan dunia bisa hilang pada tahun 2050.
Ada 50 situs Warisan Dunia UNESCO yang merupakan rumah bagi gletser dan mewakili hampir 10 persen dari total area gletser di bumi. Mereka termasuk yang tertinggi di sebelah Gunung Everest, terpanjang di Alaska, dan gletser terakhir yang tersisa di Afrika.
Dan termasuk dalam daftar itu adalah beberapa pemandangan alam paling terkenal di dunia. Gletser Yellowstone dan Yosemite di Amerika Serikat dianggap 'sangat mungkin' menghilang dalam tiga puluh tahun ke depan, seperti halnya di pegunungan Eropa Pyrenees (khususnya di Mont Perdu) dan Dolomites.
UNESCO juga menandai gletser Gunung Kilimanjaro yang berisiko mencair, serta gletser di Taman Nasional Los Alerces Argentina dan di Te Wahipounamu di Selandia Baru. Gletser yang dilindungi UNESCO itu kehilangan 58 miliar ton es setiap tahun.
Permasalahan mencairnya gletser ini bisa serius. Bukan sekadar lanskap yang luar biasa akan terlihat berbeda. Gletser yang mencair juga bisa sangat berbahaya, mulai dari longsoran salju hingga banjir massal. Plus, gletser adalah sumber air yang vital, membantu komunitas manusia dan habitat hewan berkembang.
Pada titik ini, UNESCO menyatakan hanya ada satu solusi nyata, yaitu mengurangi emisi karbon. Menurut laporan tersebut, gletser seperti Yosemite dan Dolomites sama baiknya dengan hilang, tetapi untuk melestarikan sisa gletser di dunia, pemanasan global perlu dijaga dalam 1,5C dari tingkat pra-industri.
Berita lengkapnya anda bias baca di TIMEOUT | UNESCO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar