Perkembangan kabupaten banteng yang sangat signifikan mencirikan sebuah daerah modern pada pemerintahan nurdin abdullah selama dua periode kepemimpinannya. Sejak diangkat menjadi bupati Bantaeng Nurdin Abdullah telah melakukan banyak perkembangan mulai dari hilir sampai ke hulu.
Daptkah kita membayangkan bagainama nantinya kabupaten dengan luas 396 km2 mengembangkan banyak potensi daerah?. Dari segi pertanian kita dapat melihat begitu menonjol dengan pengembangan tanaman Appel, strowberi, talas tikus dan banyak lagi jenis lain yang dikembangkan Bangteng atas inisiasi bupati Bantaeng.
Selain dari segi pertanian, kabupaten Bantaeng yang dipromotori oleh Nurdin Abdullah ini berhasil mengembangkan pantai Seruni sebagai bentuk reklamasi pantai yang berdampingan dengan rumah sakit internasional dan perhotelan yang sampai tahun 2014 ini belum rampung. Masih dalam periode pertama bupati Bantaeng ini sudah banyak kemajuan yang dicapainya.
Saat ini bupati Bantaeng akan mengembangkan similter/pengelolaan biji nikkel ebelum di ekspor keluar daerah yang berlokasi di kecamatan Pajjukukang kabupaten Bangtaeng. untuk mendukung smelter ini maka janlan yang ditempuh oleh bupati Bantaeng adalah pembendungan salah satu aliran sungai perbatasan Banteng-Bulukumba yang selama ini menjadi sengketa dua kabupaten tersebut. Keberanain dan demi mendukung perjalanan smelter ini, maka bupati Bantaeng harus berani melangkah lebih jauh.
Pada perjalanan panjang bupati Banteng ini, banyak kalangan menganggap sebuah kesuksesan besar dan hanya sebagian kecil yang mengatakan ini adalah bom waktu yang siap meledak kapan saja. Ketika kita mencoba menganalisis kinerja bupati Banteng maka kita akan menemukan banyak kejanggalan dari kepemimpinan bupati dua periode ini. Model investasi yang dia bangun di kabupaten Bantaeng selama ini tidak banyak mengetahuinya.
Pembangunan smelter yang ada di kabupaten Bantaeng misalnya dapat kita lihat dengan jelas apa yang akan di bangun oleh bupati Banteng (Nurdin Abdullah). Dengan mengabaikan masyarakat, bupati Banteng membangun perusahaan yang mendapat bantuan dari PT Vale Indonesia Tbk atau Inco dengan modal US$150 juta dollar. "Adapun total investasi sebesar itu secara rinci akan digunakan untuk menambah satu peleburan (smelter), dan satu tanur pereduksi tambahan yang akan menggenapi total tanur pereduksi menjadi enam unit tanur." kata SYL.
Dapatkah kita bayangkan berapa banyak orang yang akan mendapatkan efek dari perusahaan pengelolahan biji nikel ini?. salah satunya adalah pencemaran lingkungan zat kimia yang berupa limbah buangan nantinya. terutama masyarakat yang mengelolah rumput laut akan menerima dampak yang begitu besar. begitu pula dengan masyarakat sekitar perusahaan akan terganggung oleh aktifitas perusahaan ini. karena secara otomatis akan banyak truk keluar masuk perusahaan yang mengangkut bahan baku.
Pembendungan air sungai Bialo pun akan mengalami dampak kekurangan air untuk kawasan persawahan yang ada di Sawere, Dampang, Ompoa yang berada di kabupaten Bulukumba dan beberapa daerah lain yang memanfaatkan air sungai Bialo ini. Jutaan kubik perhari air ini mengalir menuju perusahaan tersebut, maka dapat dipastikan apa yang akan terjadi dengan adanya perusahaan ini.
Pembangunan smelter ini juga bukan hanya sampai disitu, penggalian bahan timbunan belum diketahui, begitupun dengan bahan bangunan berupa batu bahan bangunan nantinya. tapi dengan aktifitas yang ada di Bontoa kecamatan Erenerasa ini dapat dipastikan bahwa pengambilan bahan ini berasal dari sana. Aktifitas penggalian yang sangat tinggi ini dapat merusak ekologi secara umum dan akan berakibat fatal bagi kawasan yang ada disekitar sungai tersebut.
Vale memilih mengoptimalkan pabrik yang ada sekarang dengan memperbesar kapasitas produksi dan menambang di beberapa daerah yang potensial. Berdasarkan rencana, setelah kapasitas produksi tahap awal 90.000 ton tercapai pada 2013, papar Nico, penambangan nikel akan terus dipacu hingga kapasitas produksi mencapai 120.000 ton. Guna mencapai 120.000 ton tersebut, perusahaan tambang itu akan membangun satu peleburan lagi dengan mempertimbangkan banyaknya lokasi tambang baru yang akan dibuka.
Masihkah kita mendukungnya?.
Daptkah kita membayangkan bagainama nantinya kabupaten dengan luas 396 km2 mengembangkan banyak potensi daerah?. Dari segi pertanian kita dapat melihat begitu menonjol dengan pengembangan tanaman Appel, strowberi, talas tikus dan banyak lagi jenis lain yang dikembangkan Bangteng atas inisiasi bupati Bantaeng.
Selain dari segi pertanian, kabupaten Bantaeng yang dipromotori oleh Nurdin Abdullah ini berhasil mengembangkan pantai Seruni sebagai bentuk reklamasi pantai yang berdampingan dengan rumah sakit internasional dan perhotelan yang sampai tahun 2014 ini belum rampung. Masih dalam periode pertama bupati Bantaeng ini sudah banyak kemajuan yang dicapainya.
Saat ini bupati Bantaeng akan mengembangkan similter/pengelolaan biji nikkel ebelum di ekspor keluar daerah yang berlokasi di kecamatan Pajjukukang kabupaten Bangtaeng. untuk mendukung smelter ini maka janlan yang ditempuh oleh bupati Bantaeng adalah pembendungan salah satu aliran sungai perbatasan Banteng-Bulukumba yang selama ini menjadi sengketa dua kabupaten tersebut. Keberanain dan demi mendukung perjalanan smelter ini, maka bupati Bantaeng harus berani melangkah lebih jauh.
Pada perjalanan panjang bupati Banteng ini, banyak kalangan menganggap sebuah kesuksesan besar dan hanya sebagian kecil yang mengatakan ini adalah bom waktu yang siap meledak kapan saja. Ketika kita mencoba menganalisis kinerja bupati Banteng maka kita akan menemukan banyak kejanggalan dari kepemimpinan bupati dua periode ini. Model investasi yang dia bangun di kabupaten Bantaeng selama ini tidak banyak mengetahuinya.
Pembangunan smelter yang ada di kabupaten Bantaeng misalnya dapat kita lihat dengan jelas apa yang akan di bangun oleh bupati Banteng (Nurdin Abdullah). Dengan mengabaikan masyarakat, bupati Banteng membangun perusahaan yang mendapat bantuan dari PT Vale Indonesia Tbk atau Inco dengan modal US$150 juta dollar. "Adapun total investasi sebesar itu secara rinci akan digunakan untuk menambah satu peleburan (smelter), dan satu tanur pereduksi tambahan yang akan menggenapi total tanur pereduksi menjadi enam unit tanur." kata SYL.
Dapatkah kita bayangkan berapa banyak orang yang akan mendapatkan efek dari perusahaan pengelolahan biji nikel ini?. salah satunya adalah pencemaran lingkungan zat kimia yang berupa limbah buangan nantinya. terutama masyarakat yang mengelolah rumput laut akan menerima dampak yang begitu besar. begitu pula dengan masyarakat sekitar perusahaan akan terganggung oleh aktifitas perusahaan ini. karena secara otomatis akan banyak truk keluar masuk perusahaan yang mengangkut bahan baku.
Pembendungan air sungai Bialo pun akan mengalami dampak kekurangan air untuk kawasan persawahan yang ada di Sawere, Dampang, Ompoa yang berada di kabupaten Bulukumba dan beberapa daerah lain yang memanfaatkan air sungai Bialo ini. Jutaan kubik perhari air ini mengalir menuju perusahaan tersebut, maka dapat dipastikan apa yang akan terjadi dengan adanya perusahaan ini.
Pembangunan smelter ini juga bukan hanya sampai disitu, penggalian bahan timbunan belum diketahui, begitupun dengan bahan bangunan berupa batu bahan bangunan nantinya. tapi dengan aktifitas yang ada di Bontoa kecamatan Erenerasa ini dapat dipastikan bahwa pengambilan bahan ini berasal dari sana. Aktifitas penggalian yang sangat tinggi ini dapat merusak ekologi secara umum dan akan berakibat fatal bagi kawasan yang ada disekitar sungai tersebut.
Vale memilih mengoptimalkan pabrik yang ada sekarang dengan memperbesar kapasitas produksi dan menambang di beberapa daerah yang potensial. Berdasarkan rencana, setelah kapasitas produksi tahap awal 90.000 ton tercapai pada 2013, papar Nico, penambangan nikel akan terus dipacu hingga kapasitas produksi mencapai 120.000 ton. Guna mencapai 120.000 ton tersebut, perusahaan tambang itu akan membangun satu peleburan lagi dengan mempertimbangkan banyaknya lokasi tambang baru yang akan dibuka.
Masihkah kita mendukungnya?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar