Hubungan Petani Sawah dan Peternak Bebek Masyarakat Pinrang dan Pare-Pare

Beternak Bebek di sawah. Gamabar diambil dari Google.

Hubungan sosial dalam masyarakat sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan rasa persaudaraan dan perasaan untuk saling membantu satu sama lain. hal demikianlah yang mesti dilakukan agar tercipta hubungan yang harmonis dan tentram dalam kelangsungan hidup bermasyrakat.

Seperti yang dilakukan petani di daerah pinrang, tepatnya di dusun akkajang kecamatan cempa dengan masyarakat peternak bebek Pare-Pare sulawesi Selatan. Hubungan timbal balik yang saling membantu dalam hal pekerjaan dan mencari penghasilan.

Saat panen padi telah berakhir, maka banyak peternak bebek yang memanfaatkan lahan petani sawah untuk menternakkan bebeknya sambil menunggu benih padi petani tumbuh.

Sekitar 1 setengah bulan, waktu dimanfaatkan para peternak bebek untuk menggiring bebek mereka ke persawahan untuk dipertelurkan. Pemilik sawah mengijinkan peternak untuk menggunakan/lahan mereka sebagai tempat bertelur bebek-bebek mereka. Selain itu petani juga mengijnkannya tinggal didaerah persawahan serta menggunakan fasilitas yang ada.

Kegiatan ini sudah berlangsung sejak lama dan masih bertahan sampai sekarang. baik petani sawah maupun peternak bebek masing-masing memperoleh keuntungan. Petani memperoleh pupuk kandang dari kotoran bebek, peternak pun mendapatkan tempat untuk ternak yang lebih luas.

Alasan sederhananya adalah bebek yang diternakkan di sawah cepat bertelur karena mendapatkan lahan yang laus untuk berkumpul, begitulah teori yang dikembangkan oleh masyarakt untuk meningkatkan produksi telur. Kata Hasri sang pemilik lahan.

Saat panen telur tiba, maka peternak bebek mengundang pemilik sawah untuk makan telur bersama sepuasnya dan hadiah lain pemilik lahan biasa diberi telur atau pun bebeknya pada pemilik sawah. lanjut Asri.

Harmonis dan patut dicontoh untuk masyarakat. meningkatkan gotong-royong antara masyarakat. (Mutawakkil/Kompat)