Keragaman

[Keragaman][bleft]

Sain dan Teknologi

[Sains & Teknologi][bsummary]

Ekologi

[Ekologi][twocolumns]

Indonesia Kekurangan Tenaga Ahli spesies Pun Terancam Punah

Kompat Online - Sebuah kabar yang menggembirakan tiba-tiba muncul di berita online National Geographic berbahasa Indonesia terkait jenis burung baru yang akhirnya diberi nama "Paragallinula" yang berasal dari benua Afrika.


Sebuah genus baru Paragallinula tergolong untuk lesser moorhen, yang sebelumnya dimasuk genus Gallinula(Mark Tittley via George Sangster et al, doi: 10,5852 / ejt.2015.153.)
Berikut ini kutipan dari beritanya:

"Sebuah tim internasional ornitolog dari Swedia dan Selandia Baru menjelaskan genus baru untuk jenis burung yang disebut lesser moorhen. Tim yang dipimpin oleh Dr George Sangster dari Swedish Museum of Natural History, memberi nama genus baru burung tersebut dengan Paragallinula.

"Nama generik berasal dari Yunani ‘para’ (yang berarti disamping) dan Latin ‘gallinula’ (yang berarti separuh ayam atau ayam),"ungkap Dr Sangster pemimpin penulis dalam laporan yang dipublikasikan di European Journal of Taksonomi.

"Ini menunjukkan kemiripan dari P. angulata untuk spesies Gallinula, tetapi menyoroti bahwa mereka memiliki garis keturunan evolusi independen."

Menurut para ilmuwan, Paragallinula angulata ditemukan di sebagian besar benua Afrika dari Senegal dan Gambia ke Etiopia, Namibia, Botswana dan Afrika Selatan
".


Menanggapi berita gembira ini, harapan dari tim Kompat, bagaimana Indonesia makin giat untuk melakukan penelitian dan pendataan jenis baru keragaman spesies. Serta menciptakan peneliti-peneliti handal karena Indonesia tercatat kekurangan peneliti yang ahli dalam persoalan spesies. Mengingat Indonesia memiliki hutan yang  begitu luasnya, tapi hasil penemuan kurang dari 1 %.

LIPI mencat hasil penemuan pada tahun 2014 sebagai berikut "Penelitian terbaru lain yang tidak kalah menggembirakan adalah ekspedisi yang dilakukan LIPI di daerah Lengguru, Kaimana, Papua Barat yang baru-baru ini menghasilkan sejumlah temuan termasuk spesies yang diduga baru. Spesies-spesies tersebut antara lain 37 spesies kupu-kupu, 30 spesies amfibi, 50 spesies reptil dan sejumlah spesies anggrek. Temuan tersebut dihasilkan dari ekspedisi yang dilakukan pada 17 Oktober 20 November 2014."

 Hasil penemuan ini dilaporkan cukuplama untuk bisa di rilis karena kekurangan tenaga ahli untuk membuktikan keragaman yang telah ditemukan.

Tidak ada komentar:

Sejarah

[Sejarah][bsummary]

Makanan dan Pertanian

[Ekologi][twocolumns]