Ekologi

[Ekologi][twocolumns]

Sains & Teknologi

[Sains & Teknologi][bleft]

Katak Berbulu: Amfibi Unik dengan “Bulu” dan Cakar Patah

The Kompat - Di antara ribuan spesies katak di dunia, ada satu yang sangat unik dan bahkan terkesan “aneh” jika dibandingkan dengan kerabatnya. Ia adalah Katak Berbulu (Trichobatrachus robustus), amfibi yang hanya ditemukan di wilayah Afrika Tengah, terutama Kamerun, Guinea Khatulistiwa, hingga Republik Kongo.


Taxidermied male hairy frog (Trichobatrachus robustus)" oleh Emőke Dénes, diunggah oleh
DenesFeri, tersedia di Wikimedia Commons tautan ke file asli, dilisensikan di bawah CC BY-SA 4.0.

Keunikan katak ini terletak pada “bulu” yang tumbuh di tubuh jantan saat musim kawin. Sebenarnya, “bulu” itu bukanlah rambut sungguhan, melainkan struktur seperti filamen yang muncul di sisi tubuh dan paha. Fungsi utamanya adalah membantu katak bernapas lebih banyak melalui kulit ketika harus menjaga telur-telurnya di dalam air dengan kadar oksigen rendah. Dengan tambahan permukaan kulit ini, katak jantan dapat menyerap lebih banyak oksigen sehingga mampu bertahan lebih lama di dalam air sambil melindungi generasi berikutnya.


Tak hanya itu, Katak Berbulu juga terkenal dengan mekanisme pertahanannya yang ekstrem. Saat merasa terancam, katak ini bisa mematahkan tulangnya sendiri untuk mengeluarkan cakar tajam yang menembus kulit kakinya. Mirip dengan senjata rahasia, cakar ini digunakan untuk melawan predator. Setelah ancaman pergi, cakar tersebut akan kembali masuk ke dalam kulit, dan luka akan sembuh secara alami.

Ada apa dengan FOMO - Kenapa Merusak Anak Bangsa?

Dengan kombinasi ciri khas berupa “bulu” dan kemampuan bertahan hidup yang unik, Trichobatrachus robustus menjadi salah satu contoh nyata betapa beragam dan menakjubkannya strategi evolusi di dunia hewan. Katak ini sekaligus menunjukkan bahwa kehidupan di Bumi selalu menemukan cara yang tak terduga untuk beradaptasi dengan lingkungannya.


Taxidermied male hairy frog (Trichobatrachus robustus)" oleh Emőke Dénes, diunggah oleh DenesFeri, tersedia di Wikimedia Commons tautan ke file asli, dilisensikan di bawah CC BY-SA 4.0.

Tidak ada komentar:

Makanan dan Pertanian

[Ekologi][twocolumns]

Sejarah

[Sejarah][bsummary]