Pendidikan Sangat Mahal bagi Masyarakat Indonesia, Antara 5 Sampi 10 Juta Rupiah
Tulisan ini dipersembahkan untuk hari anak Nasional. Pentingnya pendidikan dan perlindungan bagi anak untuk tetap hidup dan mencapai cita-citanya.
Kompat Online - Hari bersekolah memasuki minggu kedua dan terus berjalan, akan tetapi masih banyak anak yang belum bisa mengikuti pendidikan formal dengan baik dan bahkan belum merasakannya. Bahkan banyak diantara mereka terancam tidak akan merasakan pendidikan formal karena kemiskinan dan ketidak mampuan membayar biaya pendidikan yang sangat bahal.
Untuk masuk TK (Taman kanak-kanak) orang tua sudah harus membayar jutaan rupiah baik yang sawsta maupun milik pemerintah. Seragam TK yang terdiri dari 3 pasang pakaian sekolah harga rata-ratanya mencapai Rp. 1.000.000,- belum uang pembangunan dan biaya lain seperti uang pangkal dan iuran bulanan ditambah lagi dengan biaya lain yang dibebankan kepada anak karena harus harus dan dimiliki seperti tas dan sepatu sekolah, alat makan dan minum dan sebagainya.
Sungguh berat seorang orang tua di Indonesia yang hanya memiliki gaji Rp. 700.000,- perbulan atau rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia perkeluarga. Biaya sekolah yang hampir mencapai 3 juta Rupiah sangat berat dan mustahil bagi para orang tua untuk mampu menanggung biaya sekolah sampai tingkat yang lebih tinggi. Maka banyak orang tua bahkan anak memutuskan untuk berhenti bersekolah dan memilih untuk bekerja.
Untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih tingga syarat utamanya adalah harus punya ijazah TK, jadi kalau TK sudah mancapai jutaan rupiah, berarti untuk masuk ke jenjang selanjutnya harus mempersiapkan dana yang lebih besar. Swasta misalnya biaya mencapai Rp. 10.000.000,- untuk masuk bersekolah dan untuk pendidikan milik pemerintah antara Rp. 1.000.000,- - Rp. 5.000.000,-. Lembaga pendidikan yang bernuansa Islam saja seperti MTs mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah untuk masuk sebagai peserta didik.
Setalah berbincan dengan salah seorang ibu rumah tangga di sekitar komplek banyak yang memasrahkan dan harus bekerja keras walaupun sudah berumur usia lanjut dan beberapa ibu muda yang sangat menyayangkan kejadian seperti ini di Indonesia. "Harusnya biaya pendidikan murah dan harusnya gratis untuk melindungi anak dari putus sekolah".
Seorang mengatakan dengan sinis "baru mau belajar mereka sudah mendapatkan beban berat yang mengakibatkan para orang tua dan menanamkan kepada anak bahwa sekolah itu mahal" Salma.
Menurut pak Mustam arif Direktur Jurnal Celebes, untuk biaya sekolah anaknya masuk SMK membutuhkan dana Rp. 800.000,- itu untuk seragam putih abu, pramuka, batik, olahraga praktek. iyuran suka rela minimal 100 ribu. belum biaya alat sekolah, seperti tas, sepatu dan lain-lain. semuanya mencapai jutaan rupiah.
Jadi apakah kita merasa bangga dengan pendidikan yang begitu mahal?. Bagaimana dengan kualitas pendidikan kita?. Samapai hari ini masih banyak yang putus sekolah dan masih banyak yang belum menikmati pendidikan walaupun sebetulnya dalam undang-undang jelas diatur. Pasal 9 Undang – undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, (1) Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. (2) Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus.
Masalahnya sekarang adalah aturan kewajiban anak untuk masuk pendidikan formal sangat memberatkan bagi para orang tua. Penghasilan yang paspasan dan bahkan hanya untuk biaya hidup saja susah harus memikirkan pendidikan anaknya yang jauh dari pendapatan perbulan.
Nah jelas apa yang membuat orang di Indonesia tidak mementingkan pendidikan. Salah satunya adalah biaya yang sangat berat dan besar. Satu jenjang pendidikan mencapai puluhan juta rupiah, sementara di Indonesia ada kewajiban pendidikan samapai pendidikan tingkat atas atau SMA. Jadi kalau kita mulai dari TK, SD, SMP, SMA ada 4 jenjang yang harus dilui, masing-masing jenjang membutuhkan dana jutaan hingga puluhan juta rupiah pertahunnya.
Dengan demikian, maka masyarakat Indosia harus memiliki pendapatan antara 3-10 Juta Rupiah perbulan perkeluarga untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak dan biaya hidup. itu hanya untuk 1 orang anak, belum lagi yang punya 2-5 anak.
Selamat hari Anak Nasional.
Pendidikan Sangat Mahal bagi Masyarakat Indonesia, Sumber gambar, google.com |
Kompat Online - Hari bersekolah memasuki minggu kedua dan terus berjalan, akan tetapi masih banyak anak yang belum bisa mengikuti pendidikan formal dengan baik dan bahkan belum merasakannya. Bahkan banyak diantara mereka terancam tidak akan merasakan pendidikan formal karena kemiskinan dan ketidak mampuan membayar biaya pendidikan yang sangat bahal.
Untuk masuk TK (Taman kanak-kanak) orang tua sudah harus membayar jutaan rupiah baik yang sawsta maupun milik pemerintah. Seragam TK yang terdiri dari 3 pasang pakaian sekolah harga rata-ratanya mencapai Rp. 1.000.000,- belum uang pembangunan dan biaya lain seperti uang pangkal dan iuran bulanan ditambah lagi dengan biaya lain yang dibebankan kepada anak karena harus harus dan dimiliki seperti tas dan sepatu sekolah, alat makan dan minum dan sebagainya.
Sungguh berat seorang orang tua di Indonesia yang hanya memiliki gaji Rp. 700.000,- perbulan atau rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia perkeluarga. Biaya sekolah yang hampir mencapai 3 juta Rupiah sangat berat dan mustahil bagi para orang tua untuk mampu menanggung biaya sekolah sampai tingkat yang lebih tinggi. Maka banyak orang tua bahkan anak memutuskan untuk berhenti bersekolah dan memilih untuk bekerja.
Untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih tingga syarat utamanya adalah harus punya ijazah TK, jadi kalau TK sudah mancapai jutaan rupiah, berarti untuk masuk ke jenjang selanjutnya harus mempersiapkan dana yang lebih besar. Swasta misalnya biaya mencapai Rp. 10.000.000,- untuk masuk bersekolah dan untuk pendidikan milik pemerintah antara Rp. 1.000.000,- - Rp. 5.000.000,-. Lembaga pendidikan yang bernuansa Islam saja seperti MTs mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah untuk masuk sebagai peserta didik.
Setalah berbincan dengan salah seorang ibu rumah tangga di sekitar komplek banyak yang memasrahkan dan harus bekerja keras walaupun sudah berumur usia lanjut dan beberapa ibu muda yang sangat menyayangkan kejadian seperti ini di Indonesia. "Harusnya biaya pendidikan murah dan harusnya gratis untuk melindungi anak dari putus sekolah".
Seorang mengatakan dengan sinis "baru mau belajar mereka sudah mendapatkan beban berat yang mengakibatkan para orang tua dan menanamkan kepada anak bahwa sekolah itu mahal" Salma.
Menurut pak Mustam arif Direktur Jurnal Celebes, untuk biaya sekolah anaknya masuk SMK membutuhkan dana Rp. 800.000,- itu untuk seragam putih abu, pramuka, batik, olahraga praktek. iyuran suka rela minimal 100 ribu. belum biaya alat sekolah, seperti tas, sepatu dan lain-lain. semuanya mencapai jutaan rupiah.
Jadi apakah kita merasa bangga dengan pendidikan yang begitu mahal?. Bagaimana dengan kualitas pendidikan kita?. Samapai hari ini masih banyak yang putus sekolah dan masih banyak yang belum menikmati pendidikan walaupun sebetulnya dalam undang-undang jelas diatur. Pasal 9 Undang – undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, (1) Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. (2) Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus.
Masalahnya sekarang adalah aturan kewajiban anak untuk masuk pendidikan formal sangat memberatkan bagi para orang tua. Penghasilan yang paspasan dan bahkan hanya untuk biaya hidup saja susah harus memikirkan pendidikan anaknya yang jauh dari pendapatan perbulan.
Nah jelas apa yang membuat orang di Indonesia tidak mementingkan pendidikan. Salah satunya adalah biaya yang sangat berat dan besar. Satu jenjang pendidikan mencapai puluhan juta rupiah, sementara di Indonesia ada kewajiban pendidikan samapai pendidikan tingkat atas atau SMA. Jadi kalau kita mulai dari TK, SD, SMP, SMA ada 4 jenjang yang harus dilui, masing-masing jenjang membutuhkan dana jutaan hingga puluhan juta rupiah pertahunnya.
Dengan demikian, maka masyarakat Indosia harus memiliki pendapatan antara 3-10 Juta Rupiah perbulan perkeluarga untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak dan biaya hidup. itu hanya untuk 1 orang anak, belum lagi yang punya 2-5 anak.
Selamat hari Anak Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar