Keragaman

[Keragaman][bleft]

Sain dan Teknologi

[Sains & Teknologi][bsummary]

Ekologi

[Ekologi][twocolumns]

JURnaL Celebes : Proyek Kemakmuran Hijau (Green Prosperity Project) Window 2

Kompat Online - Berita di kutip dari berbagai media dan situs remi Jurnal Celebes.  JURnaL Celebes yang disokong Millennium Challenge Account Indonedia (MCA-Indonesia) melalui Proyek Kemakmuran Hijau (Green Prosperity Project) Window 2, merencanakan PLTMH di Luwu Timur (Lutim), Sulsel.


Air yang berasal dari hutan

"Pengembangan sarana energi terbarukan ini diikuti penghijauan areal sekitarnya demi menjaga kelangsungan potensi air, serta pengembangan ekonomi produktif masyarakat memanfaatkan potensi PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-Hidro)," jelas Direktur JURnaL Celebes Mustam Arif di Makassar, Sulsel, Sabtu (30/7/2016).

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) program ini, kata Arif, telah dilaksanakan Jumat (29/07) petang di Kantor MCA-Indonesia, Graha MR21 Lantai 8, Jakarta. MoU ditandatangani Direktur JURnaL Celebes Mustam Arif dan Finance Officer Sukmawati, serta Direktur Eksekutif MCA-Indonesia Bonaria Siahaan.

Untuk melaksanakan program pengembangan PLTMH di Desa Buangin, Kecamatan Towuti, Luwu Timur ini, JURnaL Celebes berkonsorsium dengan menggandeng dua lembaga lokal yakni Perkumpulan Wallacea di Palopo dan Empati di Wasuponda.

"PLTMH sebagai alat untuk memotivasi masyarakat menjaga hutan dan mengembangkan kesejahtearaan berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya alam," ujarnya.

Salah satu keprihatinan yang muncul, kata dia, adalah konversi hutan tak terkendali karena tingginya harga lada atau merica di Luwu Timur. "Masyarakat tanpa sadar, memburu pendapatan signifikan dalam jangka pendek, tetapi sekaligus menabung bencana di ke depan,'' papar Arif.
Untuk itu, menurut Arif, pengadaan energi listrik terbarukan ini tujuanya bukan semata-mata memberikan fasilitas penerangan kepada masyarakat. "Listrik hanya merupakan salah satu komponen," kata dia.

Komponen lain yang terintegrasi dalam program ini adalah penghijauan wilayah tangkapan air (catchment area) dengan menanam pohon multiguna bernilai ekonomi seperti sukun, manggis, durian, jengkol dan lain-lain.

Sementara komponen pengembangan ekonomi produktif rumah tangga, program ini membentuk kelompok usaha yang akan beraviliasi dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk produksi merica bubuk dan pengembangan kebun bibit, jelasnya.

Untuk menjamin keberlanjutan program ini, JURnaL Celebes juga mendorong pengadaan regulasi berupa peraturan desa yang mengatur pelestarian sumber air dan hutan serta PLTMH.
"Kami berharap program dukungan MCA-Indonesia lewat proyek Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan," tutur Arif.


ekonomi.inilah.com, Jurnalcelebes, Antara News

Tidak ada komentar:

Sejarah

[Sejarah][bsummary]

Makanan dan Pertanian

[Ekologi][twocolumns]