Kompat Online - Di kutip dari NGI (National Geographic Indonesia) dengan judul "Pilih Kiri atau Kanan? Ilmuwan Temukan Lebah Ada yang Kidal" memberikan pelajaran yang sangat penting buat kita. berikut kutipan artikel dari NGI yang dipublikasikan November 2017 :
Seorang peneliti asal Queensland (Australia) Professor Mandyam Srinivasan menemukan bahwa lebah, sama seperti dengan manusia, punya kebiasaan menggunakan tangan kanan atau tangan kiri.
Professor Srinivasan, Brain Institute di University of Queensland mempelajari bagaimana lemah madu tidak saling bertabrakan ketika terbang di udara ketika dia melihat bahwa lebah itu ada yang memilih jalur kanan atau kiri.
Dia kemudian melihat bahwa masing-masing lebah memilih 'jalur kiri atau jalur kanan' ketika terbang melewati rintangan.
"Ketika lebah mencoba memilih jalur mana yang hendak diambil, beberapa lebah secara konsisten akan memilih jalur kanan. Yang lain akan memilih jalur kiri." kata Prof Srinivasan.
"Yang lainnya lagi ambidextrous, jadi bisa memilih jalur kanan atau kiri, ini yang membedakan dengan manusia, yang kebanyakan menggunakan bagian kanan."
Dalam penelitiannya, Prof Srinivasan menggunakan sebuah terowongan yang disebutnya dengan nama Fasilitas Penerbangan Segala Cuaca bagi Lebah (All-Weather Bee Flight Facility).
"Kami menggunakan terowongan sehingga lebah itu bisa masuk, dan di tengah terowongan itu ada dinding dengan dua lobang, kiri dan kanan." katanya kepada ABC Radio Brisbane.
"Kami merekam penerbangan mereka dan memantau di sisi mana saja para lebah itu akan terbang."
Professor Srinivasan sebelumnya sudah melakukan penelitian terhadap burung, dan menemukan bahwa burung-burung juga tidak saling bertabrakan di udara karena mereka semuanya bergerak ke arah kanan.
"Dengan lebah keadaaanya berbeda." katanya.
"Kami ingin melihat apa yang terjadi dengan rombongan lebah, ketika mereka terbang di hutan, bagaimana setiap lebah memutuskan jalur mana yang diambil."
"Apakah lebah punya kecenderungan tertentu, sehingga seluruh rombongan lebah itu terbang melewati hutan secepat mungkin."
Prof Srinivasan mengatakan bahwa penelitiannya menemukan bahwa lebah juga bisa membedakan lebar dari tempat yang akan dilalui dan memilih jalur yang lebih cepat untuk dilalui.
Penelitian ini telah diterbitkan di PLOS One dan NGI.
Sumber asli artikel ini dari Australiaplus.com.
Sumber Foto : www.amazine.co |
Professor Srinivasan, Brain Institute di University of Queensland mempelajari bagaimana lemah madu tidak saling bertabrakan ketika terbang di udara ketika dia melihat bahwa lebah itu ada yang memilih jalur kanan atau kiri.
Dia kemudian melihat bahwa masing-masing lebah memilih 'jalur kiri atau jalur kanan' ketika terbang melewati rintangan.
"Ketika lebah mencoba memilih jalur mana yang hendak diambil, beberapa lebah secara konsisten akan memilih jalur kanan. Yang lain akan memilih jalur kiri." kata Prof Srinivasan.
"Yang lainnya lagi ambidextrous, jadi bisa memilih jalur kanan atau kiri, ini yang membedakan dengan manusia, yang kebanyakan menggunakan bagian kanan."
Dalam penelitiannya, Prof Srinivasan menggunakan sebuah terowongan yang disebutnya dengan nama Fasilitas Penerbangan Segala Cuaca bagi Lebah (All-Weather Bee Flight Facility).
"Kami menggunakan terowongan sehingga lebah itu bisa masuk, dan di tengah terowongan itu ada dinding dengan dua lobang, kiri dan kanan." katanya kepada ABC Radio Brisbane.
"Kami merekam penerbangan mereka dan memantau di sisi mana saja para lebah itu akan terbang."
Professor Srinivasan sebelumnya sudah melakukan penelitian terhadap burung, dan menemukan bahwa burung-burung juga tidak saling bertabrakan di udara karena mereka semuanya bergerak ke arah kanan.
"Dengan lebah keadaaanya berbeda." katanya.
"Kami ingin melihat apa yang terjadi dengan rombongan lebah, ketika mereka terbang di hutan, bagaimana setiap lebah memutuskan jalur mana yang diambil."
"Apakah lebah punya kecenderungan tertentu, sehingga seluruh rombongan lebah itu terbang melewati hutan secepat mungkin."
Prof Srinivasan mengatakan bahwa penelitiannya menemukan bahwa lebah juga bisa membedakan lebar dari tempat yang akan dilalui dan memilih jalur yang lebih cepat untuk dilalui.
Penelitian ini telah diterbitkan di PLOS One dan NGI.
Sumber asli artikel ini dari Australiaplus.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar