Kajian tentang Kantong Semar (Nepenthes), Tumbuhan Karnivora yang Memangsa Serangga
Kompat Online - Kantong semar (Nepenthes) termasuk jenis tumbuhan karnivora yang memakan serangga. Mengutip Britannica, kantong semar memiliki mekanisme untuk menjebak mangsa. Di kantong itu terdapat cairan yang memikat serangga.
Katong Semar (Nepenthes) |
Di habitat aslinya, kantong semar masa hidupnya paling lama bisa mencapai 20 tahun, seperti dikutip dari situs web Plantinterrarium. Umur rata-rata kantong semar sekitar 10 tahun, yang dalam kurun itu kantong semar akan berbunga. Setelah berbunga, kantong semar akan terus menumbuhkan batang.
Mengutip The Curious World of Carnivorous Plants, ahli botani Wilhelm Barthlott menjelaskan, Nepenthes terdiri atas 170 spesies. Dari keseluruhan spesies itu termasuk yang asli, hibrida, dan budi daya. Kantong semar dalam Bahasa Inggris disebut tropical pitcher plant. Itu karena kantong semar tumbuh di banyak negara tropis, di antaranya Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Di Indonesia, keanekaragaman kantong semar banyak ditemukan di Kalimantan dan Sumatera. Tumbuhan ini bisa tumbuh di dataran rendah yang suhunya hangat dan lembap. Tapi, sebagian besar tumbuh di area pegunungan iklim tropis.
Mengutip Global Biodiversity Information Facility, catatan awal yang diketahui tentang Nepenthes berasal dari abad ke 17. Pada 1658, Gubernur Kolonial Prancis Étienne de Flacourt di Madagaskar menuliskan deskripsi tentang tanaman kantong semar dalam karyanya Histoire de la Grande Isle de Madagascar. Setelah itu, saban tahun banyak peneliti dan ilmuwan botani yang menemukan spesies Nepenthes, salah satunya Georg Eberhard Rumphius.
Menurut catatan Wilhelm Barthlott, minat penelitian makin berkembang sejak ditemukan spesies baru dan spesimen asli Nepenthes oleh ahli botani Inggris, Joseph Banks ke Eropa pada 1789. Penelitan terus berlanjut sampai abad 19, terutama pada 1880-an. Tumbuhan Nepenthes makin jarang diperbincangkan lagi sejak awal abad 20, semasa Perang Dunia II. Kantong semar kembali diminati sejak tahun 1960-an hingga sekarang.
Publikasi oleh Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar