Mereka yang tak tahu apa-apa
“Tidak pernah di siksa oleh alam (survive), maka kau tidak akan tahu tentang alam” ungkapan Indhar dalam sebuah rencana. Prihatin terhadap lingkungan, tidak mungcul seketika, tapi peduli terhadap lingkungan muncul ketika pernah merasakan kejamnya alam ini dalam persaingan.
Tim komunitas peta buta (KOMPAT) terdiri dari anak muda yang masih belia dan berfikir brilian untuk melakukan perubahan terhadap lingkungan keragaman hayati. Konsep yang dibangun adalah identifikasi keragaman hayati yang berujung pada tindakan yang lebih baik. KOMPAT dalam waktu dekat ini akan melakukan identifikasi kawasan hutan lindung Bulukumba yang terletak di sebelah barat kabupaten
Bulukumba yang memiliki keragaman hayati yang sangat luar biasa.
Legenda masyarakat sekitar hutan membuat kami tertarik terhadap tempat ini, menurut masyarakat setempat bahwa mereka masih sering melihat anoa (Bubalus quarlesi) dan menjadi buruan pesanan para pemangku jabatan tertentu, apa ini benar atau tdak akan kami buktikan dan semoga dalam kegiatan identifikasi ini kami dapat kejutan-kejutan dari alam ini.
SENGGANG dengan berbagai legenda kayu hitam versi masyarakat Bulukumba dan yang dimaksuk bukanlah Diospyros celebica, bukan hanya tentang kayu hitam, namun tentang kayu TAMBARA juga sangat melegenda di masyarakat yang memiliki khasiat dan manfaat tersendiri. Masih banyak yang yang kami anggap penting dari kampong ini yang terisolasi dan pedalaman.
Sedikit kutipan. “Mengidentifikasi kawasan-kawasan terpenting bagi keragaman hayati sangat penting untuk mengarahkan sumber daya dalam upaya konservasi. Kita harus memahami dimana individu tertentu hidup, mana yang rentan, dan dimana kawasan-kawasan yang terancam oleh aktivitas manusia,” ungkap penulis utama penelitian ini Clinton Jenkins dari North Carolina State University. *Fadil
Tim komunitas peta buta (KOMPAT) terdiri dari anak muda yang masih belia dan berfikir brilian untuk melakukan perubahan terhadap lingkungan keragaman hayati. Konsep yang dibangun adalah identifikasi keragaman hayati yang berujung pada tindakan yang lebih baik. KOMPAT dalam waktu dekat ini akan melakukan identifikasi kawasan hutan lindung Bulukumba yang terletak di sebelah barat kabupaten
Bulukumba yang memiliki keragaman hayati yang sangat luar biasa.
Legenda masyarakat sekitar hutan membuat kami tertarik terhadap tempat ini, menurut masyarakat setempat bahwa mereka masih sering melihat anoa (Bubalus quarlesi) dan menjadi buruan pesanan para pemangku jabatan tertentu, apa ini benar atau tdak akan kami buktikan dan semoga dalam kegiatan identifikasi ini kami dapat kejutan-kejutan dari alam ini.
SENGGANG dengan berbagai legenda kayu hitam versi masyarakat Bulukumba dan yang dimaksuk bukanlah Diospyros celebica, bukan hanya tentang kayu hitam, namun tentang kayu TAMBARA juga sangat melegenda di masyarakat yang memiliki khasiat dan manfaat tersendiri. Masih banyak yang yang kami anggap penting dari kampong ini yang terisolasi dan pedalaman.
Sedikit kutipan. “Mengidentifikasi kawasan-kawasan terpenting bagi keragaman hayati sangat penting untuk mengarahkan sumber daya dalam upaya konservasi. Kita harus memahami dimana individu tertentu hidup, mana yang rentan, dan dimana kawasan-kawasan yang terancam oleh aktivitas manusia,” ungkap penulis utama penelitian ini Clinton Jenkins dari North Carolina State University. *Fadil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar