Keragaman

[Keragaman][bleft]

Sain dan Teknologi

[Sains & Teknologi][bsummary]

Ekologi

[Ekologi][twocolumns]

Hutan Terabaikan Satwa Mati Sia-sia

Hutan terabaikan satwa mati sia-sia

Identifikasi Tanaman Anggrek, Foto : Awal
Kompat-Online, Sahabat alam yang budiman. Bertahun-tahun lamanya Indonesia dinobatkan sebagai negara nomor 2 terkaya dari segi keragaman hayati. Sebuah bentuk politisasi kawasan untuk melakukan ekspansi terhadap kekayaan alam kita. Publik yang berada di luar kawasan hutan akan selalu membangga-banggakan apa yang kita miliki sesuai dengan waca yang berkembang, tapi siapa sangkah di dalam kawasan hutan kita telah bolong dan hampir habis dikuras kekayaannya oleh para pelaku yang selama ini di lebeli sebagi ilegal login.

Kebohongan pablik juga terjadi ketika penemuan pelaku ilegal login di tangkap. Publik telah terbiasa mendapatkan informasi dan hukuman kepada pelaku yang ada dilapangan tanpa mengunkap siapa motif yang ada dibalik terjadinya proses ilegal login. Saya teringat acara TV yang mencoba mengungkap dibalik kejadian ilegal login. pada awalnya acara TV berjalan dengan lancar, tapi tiba-tiba channel TV terputus di tengah jalan. awalnya sya kira hanya signal yang jelek. Ternyata acara tersebut diputus atau diakhiri secara tiba-tiba. Pertanyaannya apa kira-kira yang menyebabkan dihentikannya acara tersebut?. Tidak lain adalah penutupan informasi kepada publik siapa dan apa motif di balik ILEGAL LOGIN.

Kini kekayaan keragaman hayati kita merosot secara drastis dan peringkat 2 dunia hanya kenangan semata. Dikutip dari Wekipedia "Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di.
Keadaan Hutan Masa kini, Foto : Fadil
Secara tidak sengaja kami membuat tim untuk melakukan perjalanan ekspedisi ke sebuah kawasan hutan di Bulukumba yang memiliki cerita legenda dengan kekayaan alam yang sangat luar biasa. Informasi kami coba kumpulkan dari berbagai kalangan sebelum melakukan ekspedisi. Cerita-cerita keberadaan spesies indemik sampai pada situs bersejarah. Tujuan kami melakukan ekspedisi ini adalah untuk mendapatkan data lapangan dan ingin melihat langsung binatang endemik sulawesi yang masyarakat ceritakan, seperti ANOA, BABI RUSA, MONYET, KUSKUS, AYAM HUTAN, SERIGALA HUTAN, ANGGREK, KAYU LE'LENG, KAYU SOMBA dll.

"Sungguh luar biasa alam kita yang memiliki kekayaan FLORA dan FAUNA, apa lagi memiliki data dan menunjukkan kepada publik kekayaan itu". KOMPAT (Kemunitas Peta Buta), begitulah nama kelompok kami yang ingin mempublikasikan kekayaan yang akan kami temui dilapangan. Di balik ekpedisi terdapat lain cerita, kami hanya dapat terdiam dan kecewa melihat alam yang ratusan hektar telah menjadi padang ilalang dengan pohon kopi diantaranta. Semangat tidak penah surut, kami pun menelusuri lebih dalan kawasan hutan, tapi apa yang terjadi?. Kami hanya menemukan sisa-sisa bangkai kayu dan bekas bencana alam akibat penyangga hutan telah musnah entah kemana. Kami hanya dapat meratapi diri dalam kesunyian malam ketika tidak satupun suara khas binatang diwaktu menjelang malam seperti cerita-cerita dan data yang kami peroleh sebelumnya.

"Lesu dan Kecewa, hutan habis satwapun musnah" itulah yang dialami tim kami dalam ekpedisi tahap awal. Setelah berdiskusi panjang lebar dengan ekspresi tidak menentu, maka kami memutuskan untuk mencari sumbangan dana untuk melakukan konservasi dan pemberdayaan masyarakat demi menyelamatkan vegetasi hutan dan beberapa satwa liar yang ada di SENGGAN, Bulukumba. 
                                                                                         


Tidak ada komentar:

Sejarah

[Sejarah][bsummary]

Makanan dan Pertanian

[Ekologi][twocolumns]