Ilustrasi Komunitas Peta Buta, Sumber : Goole.co.id |
Selama ini yang terbangun di pemahaman masyrakat adalah plastik berbayar, bukan mengurangi penggunaan kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari. Padahal diet kantong plastik adalah cara mengurangi penggunaan kantong plastik dalam kehidupan karena banyak efek yang bisa akibat penggunaan kantong plastik.
Ada banyak saran atau solusi untuk menghindar dari kantong plastik berbayar yang ada di pusat perbelanjaan, salah satunya adalah menyediakan kantong plastik setiap kita melakukan belanja barang. Terus apakah ini termasuk mengurangi penggunaan kantong plastik?. saya kira ini tidak ada efek terhadap diet kantong plastik.
Kantong plastik/kresek adalah korban dari penggunaan plastik di negara ini. Kita belum menghitung plastik yang digunakan untuk kemasan minuman gelas, belum untuk makanan ringan yang lebih banyak menjadi sampah negeri ini. Dibandingkan dengan kantong plastik alangkah bagusnya ketika pengurangan penggunaan plastik terhadapa makanan ringan, minuman gelas dan botolan srntak dilakukan. Jangan stngah hati mngurangi ngunaan kantong lastik.
Dominasi sampah makanan ringanlah yang menjadi sampah utama, bukan kantong plastik yang penggunaannya hanya 10% dari sampah plastik yang ada di negeri ini. Kantong plastik lebih banyak digunakan untuk ibu rumah tangga. Sementara kemasan makanan ringan dan minuman kemasan lebih mendominasi got-got yang ada di sekitar kita.
Diet kantong plastik tidak tepat dengan plastik berbayar, karena menguntungkan pihak produsen plastik dan pihak penjual. ada indikasi kapitasme didalamnya. Belum ada aturan penggunaan uang 200 rupiah hasil penjualan plastik tersebut akan dikemanakan kmana dan untuk apa. Ketiaka dana yang terkumpul dialihkan kebahan yang ramah lingkungan maka akan lebih bermanfaat bagi lingkungan. Akan tetapi apabila tidak jelas maka ada pihak yang cari untung.
Seketika kita akan berfikr kemana dana 200 rupiah tersebut akan digunakan, sementara banyak kalangan orang-orang kreatif yang memanfaatkan situasi ini untuk mendaur ulang barang bekas seperti membuat tas dari bekas penggunaan minuman gelas atau bekas diterjen dan bahkan ada yang membuat tas kain dan kertas karton tapi lagi lagi kita terjebak pada kapasitas tas yang kita gunakan sekali belanja.
Akankah ini akan mnjadi perdebtan panjang tanpa solusi seperti slogan ILK "mengupas masalah tanpa solusi". tapi, jangan sampai ini terjadi lagi di negara ini. harapan kita semua adalah negara di dunia bebas tanpa kantong plastik/kresek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar