Ekologi

[Ekologi][twocolumns]

Sains & Teknologi

[Sains & Teknologi][bleft]

Nyali Besar Iran Menantang AS

The Kompat - Iran satu satunya entitas berstatus negara yang berani mengebom militer AS secara langsung sebanyak 2x sejak selesai perang dunia II. 

Walaupun diancam oleh AS dengan balasan yang keras jika Iran menyerang pangkalan militer AS di timur tengah, Iran semalam tetap mengebom pangkalan militer AS di Qatar, Al Udeid Airbase. Pangkalan ini adalah yang terbesar di seluruh timur tengah dengan jumlah personil 13.000 lebih.


Pangkalan militer ini diduga dipakai oleh AS selama ini untuk banyak membantu Israel dalam melakukan serangan ke Iran.


Iran merudal pangkalan militer AS ini dengan jumlah rudal yang sama banyak nya dengan rudal yang dipakai AS untuk mengebom situs nuklir Iran dua hari lalu.


Serangan ke pangkalan militer AS ini diikuti oleh serangan ke pangkalan militer AS lain Al Harir di Irak. Tapi yang di Irak dilakukan oleh milisi pro Iran, bukan oleh Iran sendiri.


3 jam sebelum pengeboman atas pangkalan militer AS semalam, Iran telah mengambil keputusan penting di tingkat politik, yaitu keluar sebagai anggota NPT. Iran Juga men-cancel semua kerjasama nuklir dengan badan energi atom internasional atau IAEA.


Ini artinya, nuklir Iran dimasa mendatang tidak lagi dapat di inspeksi oleh badan energi atom internasional tersebut, nuklir Iran akan tertutup sama dengan nuklir Korut. Ini adalah kemenangan politik bagi Iran jangka panjang.


IAEA selama ini menjadi kolaborator dan sponsor Israel dan AS, dalam mendiskreditkan Iran sebagai negara anggota NPT, banyak dokumen rahasia yang bocor, bahwa IAEA sepenuhnya bekerja untuk kepentingan Israel atas isu nuklir Iran.


AS kemudian mengumumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel, tentu ini adalah order dari Israel. Tapi setelah Trump mendeklarasikan gencatan senjata, Israel melanjutkan serangan ke Iran secara membabi buta.


Iran merespon dengan melanjutkan serangan ke Israel, Menlu Iran Abbas Aragchi dalam pernyataannya menyebutkan, bahwa tidak ada gencatan senjata dengan Israel apapun bentuknya selama Israel masih melakukan serangan ke Iran.


Ajakan gencatan senjata dengan Iran adalah inisiatif Israel, ini karena kondisi Israel saat ini memprihatinkan, kehancuran yang parah, dan amunisi yang menipis. Salah satu pejabat tinggi Iran mengkonfirmasi bahwa tidak ada rencana gencatan senjata seperti yang diklaim oleh Trump. Kecuali kondisi di kemudian hari memenuhi syarat sesuai dengan versi Iran.


Kondisi Israel saat ini bisa dikatakan porak poranda, ibukota Tel Aviv dan beberapa kota lain di Israel, lebih mengenaskan daripada kondisi Kota Tehran dan beberapa kota lain di Iran. Padahal Iran belum memakai senjata senjata yang lebih mematikan.


Seluruh kerusakan dan kondisi Israel tidak sepenuhnya bisa di akses oleh media akibat sensor yang sangat ketat. Tapi dalam dua hari ini, ledakan ledakan besar terdengar di berbagai wilayah Israel, bahkan ledakan itu jauh lebih besar dari hari hari sebelumnya.


AS menempatkan 30 pangkalan militer di seluruh kawasan tersebut, dan Iran membuktikan bahwa tidak ada pangkalan militer AS yang kebal Rudal, bahkan pangkalan terbesar dan tercanggih mereka di Qatar semalam tetap di rudal Iran, dan sistem pertahanan udara AS gagal mencegat nya.


Pesan Iran sangat jelas, Israel dan AS yang diklaim adalah negara kuat, tidak kebal rudal Iran dimanapun posisinya. Iran mampu memukul Israel dan AS di sudut manapun mereka bersembunyi tanpa mampu dicegat oleh rudal.


Iran belum berpikir untuk menutup selat Hormuz saat ini, ini karena analis militer di Iran menganggap kondisi Iran belum sampai pada tingkat ancaman eksistensi.

Jika kita perhatikan kondisi politik dalam negeri Iran, rantai komando politik masih berjalan dengan normal. Proses politik berjalan normal, rapat rapat parlemen Iran dan majelis tinggi Iran masih berlangsung tanpa hambatan.


Ketua DPR Iran Muhammad Baqer Qalibaf misalnya dalam rapat DPR semalam mengatakan bahwa, kondisi internal Iran solid dibawah Ali Khamenei dan Presiden Masoud Pazeskian.


Pemerintah Iran sekali lagi menekankan di media, bahwa siapapun yang mempelajari sejarah Iran dan rakyat Iran. Mereka tau bahwa rakyat Iran tidak akan tunduk, tidak akan mau di dikte, dan tidak akan menyerah atas tekanan siapapun. Itu logika bangsa Iran.


Serangan serangan Iran ke Israel tidak akan berhenti walaupun Trump mengklaim gencatan senjata, serangan Iran di hari hari mendatang akan berlanjut ke Israel, kecuali dengan situasi dan deal tertentu yang sangat spesifik.


Israel saat ini menghadapi ancaman eksistensi, kehancuran yang merata di seluruh negeri, baik politik, ekonomi, dll. Bahkan tanpa dukungan AS, Israel didepan Iran tidak akan bertahan walaupun 1 pekan. 


Sekali lagi seperti yang sering saya singgung dalam tulisan saya sebelumnya, Iran saat ini secara de facto, bukan hanya melawan Israel, tapi sekaligus melawan 5 negara nuklir di belakang Israel. AS, Jerman, Prancis, India, Inggris, dan Israel itu sendiri.


Seharusnya ini saatnya negara negara arab mengusir pangkalan militer AS dari seluruh kawasan, sayangnya, mayoritas rezim Sunni di timur tengah adalah budak AS dan Israel dari semua sisi. Kondisi ini yang membuat Iran harus berperang sendirian di tengah sistem tatanan internasional yang standar ganda.


Kemampuan Iran bertahan melawan 5 negara nuklir ini, dan kemampuan Iran membalas serangan dengan sangat mematikan terhadap Israel yang didukung seluruh kekuatan globalist, adalah prestasi yang belum pernah diraih oleh seluruh negara negara muslim di seluruh dunia dalam konteks melawan Israel.


Tengku Zulkifli Usman ✓

Pengamat GeoPolitik.


Tidak ada komentar:

Makanan dan Pertanian

[Ekologi][twocolumns]

Sejarah

[Sejarah][bsummary]