The Kompat - Tolok Daeng Magassing adalah salah seorang tokoh pejuang legendaris dari Kampung Parapa yang melakukan gerakan perlawanan terhadap tentara Belanda dan orang-orang pribumi yang pro Belanda. I Tolok Daeng Magassing tak sudi melihat rakyat melihat rakyat kecil diombang ambingkan, diperas dan diintimidasi oleh tentara Belanda. Membuat ia bangkit untuk melakukan perlawanan, dengan gaya perlawanan seperti yang dilakukan oleh Robin Hood dari Inggeris atau si Pitung dari Betawi.
I Tolok melakukan perampokan, membuat Belanda pusing, tak heran bila Belanda mencap I Tolok sebagai Pagorra Patampuloa, dengan menggalang kekuatan dengan rekan seperguruan, jumlah anggotanya kurang lebih 40 orang. Dari kekuatan itulah, pasukan I Tolok kemudian bergerilya masuk hutan. I Tolok kemudian bergerilya masuk hutan dan melakukan perampokan terhadap orang-orang Belanda atau orang kaya pro Belanda, lalu hasil rampokannya dibagi ke orang miskin. I Tolok juga banyak melakukan sabotase penghadangan serta merampas senjata dan amnusi orang Belanda.
Gerakan yang dilakukan I Tolok, telah berhasil mengacaukan pemerintahan kolonial Belanda. Selain perampokan, juga sabotase yang paling dahsyat dilakukan adalah dengan meledakkan kereta api dengan dinamit di daerah Kalokko Boka. Kereta yang diledakkan itu, sarat dengan hasil bumi dan banyak membunuh tentara Belanda.
Bagaimanapun lincahnya seorang tolok, tetapi akhirnya ia takluk. Lewat penghianatan dari rekan seperjuangannya, akhirnya Belanda mengetahui persembunyiannya. Dari situlah I Tolok berhasil ditangkap, kemudian ditembak mati hingga menemui ajalnya dan dimakamkan di kampung halamannya.
Struktur Sosial Masyarakat Sulawesi
Buku I TOLOK DAENG MAGASSING SI PITUNG DARI TANAH MAKASSAR membahas sepak terjang I Tolok dalam melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda. Selain sepak terjang I Tolok Daeng Magassing buku ini juga membahas I Maddi Daeng Ri Makka Ujung Buntuk Tau Rewa, yang berani tampil di medan perang dan mempertaruhkan nyawanya. Soal mati baginya, itu adalah resiko sebuah perjuangan, karena bila dirinya sudah dipermalukan, jika diinjak-injak siriknya, maka ia akan bangkit melawannya. Buku ini salah satu koleksi Layanan Deposit, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan jalan Sultan Alauddin Km. 7 Tala'salapang-Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar