MARI MEMBANGUN KAMPUNG

Daeng Ra'Ali di Rumah Kebunnya, Foto : Fadil

Kompat- Online, Senggan dengan sejuta cerita tentang kekayaan alam yang telah hilang. menurut penghuni atau masyrakat senggan sekitar tahuan 80-90an, Anoa (Tedong, Kapi borong), Tarsius (Dampasa), Serigala hutan (Asu Borong), dan berbagai jenis burung yang memiliki suara nyaring dan buluh yang indah, masih sering ditemukan berkeliaran. pada tahuan 2000an mulai kurang karena seringnya terjadi bencana alam berupa longsoran yang membuat kerusakan yang cukup parah. beberapa kali pemerintah melakukan penghijauan atau peremajaan kembali terhadap hutan senggan, namun hasilnya sangat nihil, sebab tanaman kadang tdak tumbuh atau kadang 3 hari setelah tanaman pohon sudah hilang di curi orang.

Ekspedisi KOMPAT merupakan kepedulian terhadap lingkungan yang ada di SENGGANG salah satu lokasi bersejarah dan kekayaan hayati yang dimiliki oleh sulawesi selatan yang perlu perlindungan dan pemeliharaan serta pemberdayaan masyrakat yang ada di SENGGAN, mengingat mereka sudah puluhan tahun ada di kampung itu, akan tetapi rata-rata mereka tidak berpendidikan dan hanya mengandalkan pengalaman dan pengetahuan alamiah. Anak-anak mereka pun terancam akan mengikuti jejak orang tua mereka, bukan tanpa alasan itu terjadi, sebab untuk menikmati indahnya sekolah dan nikmatnya bangku pendidikan mereka harus menempuh jarak kiloan meter.

Kami dari tim KOMPAT akan bekerja keras untuk daerah ini, baik dari segi pendidikan, keragaman hayati dan penyelamatan situs bersejarah. salah satu jalan untuk melaksanakan kegiatan kami ini adala dengan berencana menjadikan SENGGAN sebagai DESA MITRA KOMPAT. Kami terus merancang dan berfikir untuk daerah SENGGAN, kurangnya alat dan pendanaan bukanlah kendala tim kami untuk melaksanakan kegiatan. Kami hanya berharap lebih banyak yang peduli dengan daerah-daerah terpencil dan menjadikan mereka sebagai DESA MITRA.*fadil