Salah satu peninggalan sejarah Islam dan budaya Sulawesi Selatan yang
terpendam terselip jauh di atas puncak bukit Desa Bontomarannu, Kecamatan
Bontomanai kepulauan Selayar. Dilokasi ini terdapat sebuah bangunan monumental
berupa situs tua yang disebut Masjid Gantarang Lalang Bata. Situs bersejarah
ini tergolong sangat unik karena bangunan masjidnya didirikan di atas sebuah
sumur di tengah areal perkampungan yang ditutupi dengan sebuah dulang (baki)
emas.
Masjid ini memiliki ciri khas tersendiri yang jelas terlihat dari konstruksi
atap berbentuk tumpang dan mustika di bagian puncaknya, meski lokasinya
terletak jauh dari pusat ibukota kabupaten dan relatif terpencil di atas puncak
bukit Desa Bontomarannu, KecamatanBontomanai. Kendati letaknya terpencil,
potensi obyek wisata sejarah dan budaya kebanggaan masyarakat Dusun Gantarang
Lalang Bata ini tak pernah lepas dari perhatian serius Pemerintah Kabupaten
KepulauanSelayar. Perkampungan Gantarang Lalang Bata juga telah resmi terdaftar
sebagai salah satu kawasan cagar budaya unggulan di Selayar.
Menurut pernyataan dari Bupati Kepulauan Selayar, Drs. H. Syahrir Wahab, MM,
Masjid tua Gantarang Lalang Bata merupakan situs Masjid tertua di semenanjung
Provinsi Sulawesi-Selatan. Bahkan dari sisi usia, Masjid Tua Gantarang Lalang
Bata disebut-sebut jauh lebih tua bila dibandingkan dengan usia Masjid tua
Katangka yang terdapat di daerah Sungguminasa, Kabupaten Gowa. Penetapan Masjid
GantarangLalang Bata sebagai Masjid tertua di belahan Provinsi Sulawesi-Selatan
disimpulkan melalui rekomendasi Forum Seminar, bertajuk sejarah penyebarluasan
ajaran Syariat Agama Islam di semenanjung Provinsi Sulawesi-Selatan yang
diselenggarakan dalam rangka untuk memeriahkan Peringatan Hari Jadi Kabupaten
Selayar ke- 406 tahun pada bulan November tahun 2011 silam.
Sebuah forum seminar yang turut dihadiri oleh sejumlah pakar sejarah dari
Universitas Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar, dan Universitas Hasanuddin,
Syahrir Wahab menjelaskan, “Berawal dari penyelenggaraan seminar tersebut,
sejumlah akademisi dan peneliti sejarah dari kedua universitas ternama di Kota
Makassar pun menyatakan ketertarikan untuk melakukan kegiatan penelitian
tentang sejarah keberadaan Masjid tua Gantarang Lalang Bata, di Kabupaten
Kepulauan Selayar”. Hasil penelitian para ilmuan dan pakar sejarah ini
selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk tulisan skripsi dan desertasi oleh
masing-masing mahasiswa yang akan menyelesaikan gelar S2, maupun gelar
doktornya.
Bangunan situs Masjid tua Gantarang terletak di dusun Gantarang Lalang Bata,
12 km dari kota Benteng, dibangun pada abad XVI (abad 16 M) masa pemerintahan
Sultan Pangali Patta Raja yang merupakan raja pertama yang memeluk agama Islam.
Masjid ini menjadi bukti peninggalan dari tokoh penyebar ajaran Syariat Agama
Islam pertama di daratan Provinsi Sulawesi-Selatan yang bernama Datu
Ribandang. Dari sejarah itulah disimpulkan bahwa kabupaten Kepulauan
Selayar merupakan daerah penerima ajaran syariat Agama Islam pertama di
semenanjung Provinsi Sulawesi-Selatan. Bahkan, jauh sebelum masyarakat
Kabupaten Gowa, mengenal dan menganut Agama Islam. penyebarluasan ajaran
Syariat Agama Islam pertama di Sulawesi-Selatan bermula dari perintah raja Arab
dan Khalifahnya di Mekah kepada Datu Ribandang untuk berangkat dan
menyebarluaskan ajaran syariat Islam di Maluku dan Buton. Usai mengislamkan
raja Maluku dan Buton, dalam perjalanannya menuju Kabupaten Gowa,
Sulawesi-Selatan, Datu Ribandang singgah untuk pertama kali di Kabupaten
Selayar dengan melintasi jalur pantai Babaere dan masuk ke kampung Gantarang
Lalang Bata melalui pintu gerbang Sele’. Di kampung Gantarang Lalang Bata
inilah Datu Ribandang untuk pertama kalinya mengislamkan seorang bernama I Puso
yang menjadi orang pertama yang ditemui Datu Ribandang saat sedang memancing
ikan di bibir pantai Ngapalohe, disusul Karaeng Gantarang, I Pangali Sultan
Patta Raja. Sesudah mengislamkan karaeng Gantarang, I Pangali Sultan Patta
Raja, maka Datu Ribandang kembali melanjutkan perjalanan menuju ke Kabupaten
Gowa dan kemudian mengislamkan raja Gowa (1605). Berdasarkan sejarah itu ,
sejumlah pakar sejarah menyepakati bahwa kerajaan Gantarang, lebih awal
menerima masuknya ajaran syariat Agama Islam dari pada kerajaan Gowa.
hingga kini, bangunan mesjid tua Gantarang masih berdiri kokoh di tengah-tengah are perkampungan Gantarang Lalang Battang. Mesjid ini tidak hanya digunakan sebagai sara ibadahsemata. akan tetapi, bangunan bersejarah yang dibangun pada era pemerntahan I Pangali Sultan Patta Raja resebut telah berfungsi ganda sebagai lokasi penelitian bagi para pakar sejarah, mahasiswamdan pelajar sekolah menengah dari dalam dan luar kabupaten Selayar.
Didalam mesjid tua ini, terdapat beberapa benda-benda peninggalan yang menguatkan fakta bahwa Datu Ribandang pernah singgah dan menetapkan kaki di kabupaten Selayar. Benda-benda tersebut diantaranya tongkat menyerupai pedang pusaka, mimbar lengkap dengan bendera kain putih di sisi kiri-kanannya yang terdapat tulisan bahasa Arab untuk Khutbah Jum'at, Khutbah Idul Fitri dan Idul Adha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar